The Possibility of Using Molecular Gastronomy for Dyspaghia











Artikel ini dibuat dengan maksud untuk memberikan pembahasan mengenai kemungkinan menggunakan tehnik memasak molecular gastronomy untuk para penderita dysphagia untuk memperbaiki kehidupan penderita demensia, penyakit parksinson, ALS, kanker, dan kondisi medis lainnya yang menyulitkan mereka untuk makan.

Selama beberapa tahun terakhir, para ahli telah mengembangkan minat terhadap keahlian memasak molecular gastronomy dan implikasi yang mungkin didapatnya untuk membantu penderita dysphagia menikmati makan, untuk orang-orang yang menjalani penyakit kanker, penyakit Parkinson, dan ALS (penyakit Lou Gehrig), yang semuanya telah mengalami kesulitan makan karena penyakit mereka, dan melihat bagaimana kenikmatan makan telah diambil darinya.Molecular gastronomy atau masakan modernis adalah salah satu jenis tehnik memasak dimana proses dan bahan ilmiah digunakan untuk mengubah makanan menjadi berbagai bentuk dan tekstur. Dysphagia adalah kondisi medis dimana orang mungkin mengalami kesulitan mengunyah dan memindahkan makanan atau cairan ke dalam tenggorokan dan menelan makanan. Hal ini dapat terjadi setelah kanker stroke, tenggorokan atau mulut, dan dapat terjadi pada orang yang menjalani kemoterapi dan radiasi, dan penderita demensia, penyakit Parkinson dan ALS.Meskipun keahlian memasak molekuler biasanya terkait dengan restoran high end, menyajikan makanan berlapis indah atau koktail dengan busa, gel, udara, bubuk dan lain nya, para ahli merasa yakin ada kesempatan unik untuk menggunakan keahlian memasak molekuler dalam segala bentuk dan bentuknya untuk membantu meningkatkan kualitas hidup untuk para penderita dysphagia.Teknik memasak molecular gastronomy itu sendiri antara lain; sous vide, gelification, spherification, foam, serbuk, dan lain nya. Sehingga melalui tehnik ini, sangat mungkin untuk menyediakan berbagai tekstur dan konsistensi makanan dan rasa dalam bentuk yang dapat diterima oleh orang-orang dengan dysphagia.Gel dapat mengirimkan cairan yang mungkin lebih mudah ditelan tanpa tersedak. Digambarkan di bawah ini adalah Gel Delima dibuat dengan jus delima (400g), gula (4g), dan xanthan gum (0,4 g), dan gellan gum (4 g).


Related image

Berikut adalah Foam Kopi dan Susu (Resep dari MolecularRecipes.com). Busa adalah cara lain untuk mengantarkan cairan dalam bentuk yang mungkin lebih mudah untuk ditelan.



Coffee and milk foam with iSi Whipper






Spheres Strawberry ini (resep di MolecularRecipes.com) dan Yogurt Spheres (juga dari MolecularRecipes.com) memiliki lapisan gel tipis yang muncul di mulut Anda, melepaskan cairan yang kental atau larutan pure. Spherification atau Reverse Spherification bisa menghasilkan jenis makanan yang secara tekstur dan konsistensi nya dapat diterima oleh orang-orang yang memiliki masalah mengunyah dan menggerakkan makanan di sekitar mulut mereka.

Image result for strawberry and yogurt sphere

Ini adalah bubuk "Nutella" yang dibuat dengan mencampur maltodextrin dengan selai Nutella yang diaduk rata sampai menjadi bubuk. Ini daapat bekerja dengan apa saja dengan kandungan lemak tinggi, misalnya minyak zaitun, minyak wijen. Bubuk dapat memberikan peningkatan rasa dalam jumlah kecil.

Image result for nutella powder
Sous Vide Poached Telur bisa menjadi sumber protein dan nutrisi yang baik bagi seseorang yang menjalani diet makanan ringan.
Image result for sous vide egg

Saat ini, penderita dysphagia hanya memiliki sedikit pilihan makanan. Ada pengental makanan di pasaran yang digunakan untuk membuat nutritional shake atau protein shake atau makanan yang dihaluskan seperti bubur. Meskipun kedua cara ini merupakan cara yang lebih tradisional untuk menyajikan makanan kepada orang-orang dengan dysphagia, tetapi keduanya tidak ada yang dapat menghadirkan suasana yang menyenangkan ketika menyatap makanan.Tentunya harapan dari sebagian banyak orang ingin melihat dunia di mana orang-orang dengan dysphagia menantikan waktu makan dan menemukannya menyenangkan lagi. Salah satu wawancara kami dengan penderita ALS yang tidak bisa lagi makan atau berbicara, dia mengetik, "Saya hanya ingin steak." Tentunya kami ingin bisa memberinya rasa steak yang dia idamkan. Dan solusi untuk memenuhi itu semua dengan tehnik memasak molecular gastronomy.


Saat ini di pasar Indonesia sudah terdapat alat dan bahan pendukung untuk pembuatan makanan untuk penderita dysphagia, yang dihadirkan oleh, Molecular Gastronomy Indonesia selaku salah satu pelopor hadir nya molecular gastronomy di pasar Indonesia. 



Dengan salah satu produk unggulan nya yaitu SeneoPro Texturizers, dengan harapan dapat menjawab segala kebutuhna makanan para penderita dysphagia untuk memperbaiki kehidupan penderita demensia, penyakit parksinson, ALS, kanker, dan kondisi medis lainnya yang menyulitkan mereka untuk makan.







Sumber:

Molecular Gastronomy: Transforming Diets for Dysphagia, Journal of Nutritional Health & Food Science
Xanthan gum and its use for people with dysphagia, Molecularrecipes.com
Don’t Give Me Eggs That Bounce, Hammond Care
3D Food for the Elderly, Epicurious Blog
A novel dysphagia diet improves the nutrient intake of institutionalized elders, PubMed.gov

Comments