A German Company Is Printing Food For The Elderly

Image result for biozoon seneopro
source: InstaRix



Sebuah perusahaan Jerman, Biozoon, sedang mengerjakan suatu proyek untuk menciptakan makanan dalam bentuk 3D yang dapat benar-benar meleleh di mulut Anda, yang memungkinkan pasien usia lanjut yang menderita disfagia - ketidakmampuan menelan - untuk makan tanpa tersedak.



http://smoothfoodformen.de/wp-content/uploads/smoothfoodformen-teaser2.jpg
source: biozoon.de
Biozoon menggunakan keahlian memasak molekuler untuk menciptakan makanan yang bisa "dicetak" dengan menggunakan printer berbasis ekstruder standar. Makanan mengeras dan benar-benar dapat dimakan tetapi bila dimakan dengan cepat larut dalam mulut. Mengingat ada lebih dari 60% pasien usia lanjut saat ini yang mengalami masalah menelan. Ini bisa menjadi solusi untuk menyelamatkan nyawa mereka dengan memastikan bahwa mereka tidak ada makanan yang masuk ke paru-paru mereka.
 

http://smoothfoodformen.de/wp-content/uploads/Slider-1-1.jpg
source: biozoon.de


Campuran bubuk dari seri seneoPro memungkinkan baik pihak keluarga dan juru masak serta perawat dapat dengan mudah menggunakan nya untuk memasak karena pengaplikasian nya yang mudah. Makanan pembuka, hidangan utama, makanan pencuci mulut dan makanan ringan sekarang dapat tersaji dengan baik dan seimbang serta dibuat menarik secara visual. Para lansia ataupun penderita disfagia dapat kembali menikmati makan dengan segala indera mereka.


 Sumber: cempaka-health.blogspot.co.id

Saat ini di pasar Indonesia sudah terdapat alat dan bahan pendukung untuk pembuatan makanan untuk penderita dysphagia, yang dihadirkan oleh, Molecular Gastronomy Indonesia selaku salah satu pelopor hadir nya molecular gastronomy di pasar Indonesia. 





Dengan salah satu produk unggulan nya yaitu SeneoPro Texturizers, dengan harapan dapat menjawab segala kebutuhna makanan para penderita dysphagia untuk memperbaiki kehidupan penderita demensia, penyakit parksinson, ALS, kanker, dan kondisi medis lainnya yang menyulitkan mereka untuk makan.

Comments