Yuk Simak Uniknya Sajian Tanah Cokelat, Lilin, Hingga Batu di Restoran Ini!

source: foodandfeast


Pilihan makanan yang tampak aneh dan menyerupai sesuatu dari percobaan ilmiah, rupanya mempunyai daya tarik tersendiri bagi masyarakat Indonesia kalangan menengah keatas.

Gastronomi molekuler telah bermunculan di sejumlah menu restoran kelas atas di Jakarta selama beberapa tahun terakhir.

Hal ini dimulai di Eropa dan Amerika Serikat pada akhir 1990-an. Dengan melibatkan penggunaan bahan laboratorium seperti evaporator berputar dan juga nitrogen cair untuk menambah tekstur dan rasa baru pada hidangan tradisional.

Namaaz Dining merupakan sebuah restoran yang dibuka pada tahun 2012 dan dianggap sebagai salah satu pelopor gastronomi molekuler di Jakarta. Pemilik restoran sekaligus chef di restoran ini adalah Chef Andrian Ishak.

source: Before We Hungry


Restoran yang berkonsep fine dining ini menawarkan hidangan 17-menu yang terdiri dari hidangan tradisional Indonesia yang diciptakan kembali dengan menggunakan teknik gastronomi molekuler. Menu yang menjadi favorit di restoran ini termasuk hidangan udang dan kentang yang disajikan di atas garam batu Himalaya, pisang goreng yang dicelup dengan vanila dan kacang mete serta kue manis tradisional yang bertabur teh hijau.

source: The Gastronomy Aficianado


Restoran ini mengenakan sistem reservasi terlebih dahulu untuk dapat mencicipi masakan direstoran ini, untuk reservasi dikenakan biaya $ 96 per hidangan. Chef Andrian Ishak mengatakan setiap hidangan memakan waktu sekitar dua jam untuk mempersiapkan dan bertujuan untuk mengejutkan pelanggan dengan cara multi-indera.

source: Basilicha


Sementara itu, berbeda dengan restoran Hyde di Jakarta Selatan yang ingin mengesankan pengunjung dengan menu pencuci mulut molekuler gastronomi. Menu pencuci mulut mereka yang terlihat sepeti tanah cokelat menjadi menu yang sangat populer, dengan mengombinasikan dark chocolate dann krim, susu, jeli dan tepung tapioka. Presentasinya yang tidak biasa, yaitu di dalam pot bunga, lengkap dengan cacing cokelat, tentu membuat hidangan ini banyak diperbincangkan masyarakat Jakarta.

Manajer umum Hyde, Jeff Jhon Effentri, mengatakan bahwa, dengan harga $ 4 per porsi merupakan harga yang wajar, hidangan pencuci mulut yang tampak seperti tanah cokelat ini dapat diterima dengan baik di kalangan remaja, mahasiswa dan keluarga.

source: Ultimagz


Hanya dalam beberapa tahun, gastronomi molekuler tampaknya telah menangkap imajinasi warga Jakarta. Dapat dilihat dari adanya peningkatan jumlah layanan yang diberikan oleh restoran Namaaz Dining, dimulai dengan hanya melayani 8 set menu per hari dengan reservasi yang dapat dilakukan secara online. Sekarang telah melayani hingga 29 set menu per hari. Di sisi lain, restoran Hyde telah menjual 10.000 piring dari menu andalan mereka yakni hidangan pencuci mulut yang tampak seperti tanah cokelat sejak tahun pertama operasinya.

Pakar kuliner Bara Pattiradjawane, yang juga merupakan seorang koki dan tuan rumah acara memasak, mengatakan bahwa banyak masakan Indonesia bisa mendapat manfaat dari gastronomi molekuler untuk membuatnya lebih menarik dan fotogenik. Namun, ia juga menunjukkan bahwa itu mungkin akan tetap menjadi petualangan kuliner eksklusif karena harganya yang cukup mahal.

Kini dengan hadirnya Molecular Gastronomy Indonesia (MGID), anda pun yang memiliki budget terbatas dapat mencicipi menu gastronomi molekuler ini, bahakan anda dapat membuatnya sendiri di rumah anda, banyaknya pilihan jenis mulai dari bahan, alat hingga buku resep gastronomi molekuler seperti dapat dilihat pada instagram.com/moleculargastroid bisa menjadi pilihan anda yang tertarik untuk memasak dan mencicipi masakan menggunakan teknik gastronomi molekuler.

Comments