Setelah Molecular Gastronomy, Kini Molecular Mixology Jadi Trend

Tampaknya aksi seorang bartender melempar-lempar botol liqueur dibalik meja bar sudah tak menarik lagi. Sebab mata publik sedang terkesima dengan sebuah kemampuan lebih dari sekedar men-juggling botol. Adalah molecular mixology yang suaranya kian nyaring ketika fenomena molecular gastronomy mencuat ke permukaan. Istilah kerennya mixologist yang berarti ilmu campur-mencampur bahan. Dalam konteks ini bahan yang dimaksud adalah beragam jenis minuman beralkohol seperti liqueur, wine, sprit atau brandy dan non alkohol seperti soda, jus serta sirup yang biasa dipakai para bartender.
'Perkawinan' kedua jenis minuman tersebut tidak lagi sekedar dikocok melainkan dibantu dengan pendekatan kimia serta fisika seperti yang di lakukan dalam teknik gastronomi molekuler. Dan orang yang melakukannya bukan lagi disebut sebagai bartender melainkan sebagai mixologist. Tentunya bukan hal yang sembarangan menambahkan ‘ist’ di belakang kata mixology dan menyematkannya kepada seseorang. Gelar tersebut diberikan kepada mereka yang memiliki kemahiran lebih dari sekedar meracik segelas Shirley Temple atau mojito. Peralatan yang dipakai untuk meracik berbagai macam cocktail dengan tampilan unik tak ubahnya seperti alat-alat yang ada di laboratorium kimia. Dan dibutuhkan bahan kimia tambahan yang aman dikonsumsi untuk mengubah tampilan minuman cocktail menjadi karya seni yang indah. Terkadang dibutuhkan peralatan seperti evaporator berputar dengan harga lebih dari $6000 US untuk menciptakan minyak esensial yang dapat dicampur dengan bahan lain untuk digunakan dalam cocktail. Minyak esensial diperoleh dengan cara ekstraksi dari bahan solid menggunakan alat tadi dengan mendidihkannya dalam vakum pada suhu rendah.




Teknik lainnya yang bisa diterapkan dalam meracik minuman adalah spherification, proses merubah cairan menjadi bulatan-bulatan kecil seperti caviar atau bulatan besar. Ada juga teknik menciptakan efek buih, asap dan gelembung pada minuman cocktail. Memakai alat khusus untuk memompa udara ke dalam minuman. Dan teknik ini paling populer untuk menciptakan cocktail dengan sentuhan molekuler. Tampilan cocktail dengan sentuhan molekuler memang menggiurkan dan rasanya tentu saja mengejutkan.
Lewat Instagram account @moleculargastroid, Molecular Gastronomy Indonesia menawarkan beragam produk molecular gastronomy bagi para praktisi kuliner, sehingga baik koki amatir maupun  chef professional bisa menemukan alat dan bahan yang paling tepat. Bagaimana menarik bukan terobosan baru tehnik memasak dengan pendekatan fisika dan kimia? Let's create sophisticated and unique food!

Comments